Selain banyaknya hotel dan
penginapan, di sekeliling Masjid Nabawi juga tersebar ratusan kompleks
pertokoan yang menyediakan berbagai macam keperluan serta oleh – oleh Murah
bagi jamaah Umroh maupun haji dengan harga yang Murah. Salah satu oleh – oleh
yang sering dibeli para jamaah untuk keluarga maupun kerabat di tanah air
adalah buah Kurma.
Kota Madinah Al Munawarah memang
sudah dikenal sebagai pusat Kurma yang terbaik dengan beragam jenis harga yang
Murah karena memang perkebunan nyan terletak di daerah sekitar kota Madinah.
Kurma Nabi atau Kurma Ajwa yang sangat terkenal itu mudah didapati di kota
Madinah dengan harga yang relatif lebih Murah jika dibandingkan dengan ketika
jamaah Umroh maupun Haji membelinya di kota Mekkah Al Mukarramah maupun pusat
perbelanjaan di Kota Jeddah.
Kurma ajwa saat ini memang masih
menjadi Kurma dengan peringkat teratas Kurma yang paling banyak diburu oleh
jamaah yang melaksanakan perjalanan ibadah haji maupun Umroh. Hal tersebut
karena selain harganya yang masih tergolong Murah, Kurma ajwa terdapat dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim dimana Rasulullah bersabda
“Barangsiapa yang memakan tujuh butir Kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari
itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.” Hadist itulah yang membuat Kurma
ajwa menjadi oleh – oleh yang sangat di buru oleh jamaah haji maupun Umroh dari
belahan dunia mana pun.
Dari beberapa hasil penelitian
para ahli kesehatan modern, didapati kesimpulan bahwa Kurma mengandung mineral
–mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Fungsi mineral – mineral tersebut secara
umum adalah membuat denyut jantung lebih teratur, mengaktifkan kontraksi otot
serta berperan dalam mengatur tekanan darah. Selain itu Tamr atau Kurma kering
juga berfungsi untuk memperkuat sel-sel usus dan menguatkan rahim terutama bagi
perempuan ketika melahirkan. Sedangkan buah ruthab (Kurma basah) mempunyai
pengaruh dalam kontrol kinerja laju gerak rahim, sehingga sangat baik jika
dikonsumsi kaum perempuan yang sedang dalam therapy kehamilan.
Biasanya pihak biro perjalanan
akan membawa jamaah Umroh ke kebun Kurma yang terletak tidak jauh dari masjid
Quba. Namun para jamaah Umroh maupun haji juga dapat membelinya di komp;eks
pertokoan di sekitar Masjid Nabawi yang khusus menjual Kurma. Bagi jamaah yang
memiliki waktu senggang selepas menjalankan ibadah di masjid nabawi, tak ada
salahnya meminta arahan pembimbing menuju pasar Kurma yang terletak sekitar 400
meter dari kompleks 7 HOTEL TERDEKAT DARI MASJID NABAWI, atau sekitar 10 – 15 menit
dengan berjalan kaki
Seperti pasar pada umumnya maka
para penjual akan menawarkan barang dagangan nya dan mengajak para pembeli
untuk masuk kedalam tokonya. Para pedagang di Pasar Kurma Madinah bersaing
dalam hal harga Murah dan kualitas yang beragam kepada para jamaah Umroh maupun
haji. Biasanya para pedagang Kurma disini akan meminta pembelinya untuk
mencicipinya terlebih dahulu. Usahakan memcicipi Kurma yang ingin dibeli,
sehingga benar – benar memiliki pilihan yang cukup tepat dalam membeli Kurma.
Biasanya sang penjual berteriak ‘halal halal’ yang artinya gratis.
Terkadang memang sangat
membingungkan untuk membedakan jenis Kurma satu dan lainnya. Tak berlebihan
memang, karena menurut Abdul Rahman Al Habsyi, salah satu penjual di pasar
Kurma tersebut, terdapat 1.400 jenis Kurma yang dapat ditemui di pasar Kurma di
kota Madinah. Jenis Kurma di pasar ini ditentukan berdasarkan bentuk, warna,
tekstur, rasa, serta tingkat kematangan atau kekerasan Kurma itu sendiri.
Beberapa Kurma yang dikenal Murah di kalangan jamaah haji maupun Umroh antara
lain Safawi, Sukhari, Khalas, Anbhar, dan tentu saja Ajwa. Rata-rata Kurma ajwa
dijual sangat Murah dengan kisaran antara 60 riyal-90 riyal per kilo nya
Dibanding Mekkah harga Kurma jauh
lebih Murah di Madinah (berbanding terbalik dengan fashion maupun elektronik
maka kota Madinah jauh lebih mahal dibandingkan Makkah atau Jeddah). Jika
penjual tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia maka komunikasi
menggunakan bahasa isyarat, yakni menggunakan kalkulator sebagai alat bantu
untuk menunjukkan harga. Ada bahasa arab umum yang dapat dengan mudah
dimengerti, seperti “La” yang berarti tidak boleh, atau “akhir kalam” yang
berarti harga pas, serta “halal” yang berarti kesepakatan harga dibolehkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar