Dalam buku-buku panduan paket ibadah umroh
dan haji yang diterbitkan oleh pihak biro travel perjalanan umroh resmi memang
banyak menyebutkan bahwa ada do'a dan dzikir tertentu yang dibaca pada saat thawaf putaran pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Namun sebenarnya ini tidaklah
wajib.
1. Memulai thawafnya dengan menyisir dekat Hajar Aswad,
sambil mencium, menyapu atau memberi isyarat bagaimana dapatnya; lalu
diucapkan:
بِسْمِ اللهِ اللهُ
أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا
بِكِتَابِكَ ووفاء بعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Bismilllaahi Wallaahu akbar, allaahumma iimaanan bika
watashdiiqan bikitaabika, wawafaa'an bi'ahdika wattiibaa'an li sunnatin nabiyyi
shallallaahu 'alaihi wa sallam.).
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang maha besar, Ya Allah, demi
keimanan kepda-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu
serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad SAW." [1].
2. Disunnatkan berjalan cepat pada tiga putaran pertama;
langkah hendklah diperpendek dan dipercepat, dan sedapat mungkin mendekatkan
diri ke ka'bah. Kemudian pada empat kali putaran selanjutnya hendaklah ia
berjalan seperti biasa. Bagi yang tidak dapat berjalan cepat atau mendekati
ka'bah, bolehlah thawaf sebagaimana dapatnya, dan disunatkan menyapu rukun
Yamani dan mencium Hajar Aswad atau mengusapnya pada setiap kali dari 7 putaran
itu.
3. Memperbanyak do'a dan dzikir.
a. Saat menghadap Hajar Aswad membaca:
بِسْمِ اللهِ اللهُ
أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا
بِكِتَابِكَ ووفاء بعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّىللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(Bismilllaahi Wallaahu akbar, allaahumma iimaanan bika
watashdiiqan bikitaabika, wawafaa'an bi'ahdika wattiibaa'an li sunnatin nabiyyi
shallallaahu 'alaihi wa sallam.).
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang maha besar, Ya Allah, demi
keimanan kepda-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu
serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad SAW." [1].
b. Jika telah mulai thawaf, diucapkan:
سُبْحَان اللهِ وَ الْحَمْدُ
لِلّهِ وَ لآ اِلهَ
اِلّا اللّهُ، وَ اللّهُ
اَكْبَرُ وَلا حَوْلَ وَلاَ
قُوَّة ِ الَّا بِاللّهِ
(Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah,
wallaahu akbar, wala haulaa walaa kuwwata illaa billaah).
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, dan
tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar dan tiada daya maupun tegaga
kecuali dengan Allah." [2].
Atau membaca doa-doa lain untuk kebaikan dan kebarokahan
dunia akhirat.
4. Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad,
disunnahkan membaca
رَبَّنَا
آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah
wa qina ‘adzaban naar).
Artinya:” Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa
neraka".[3].
5. Jika telah selesai 7 putaran, shalatlah dua rakat'at
dekat maqam Ibrahim, sambil membaca:
وَاتَّخِذُوا
مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
(Wattakhidzuu mim maqaami ibraahiima mushalla)
Artinya:” Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat" [4].
Dengan demikian berakhirlah thawaf, kemudian dilanjutkan
dengan sa'i.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar